Sabtu, 18 Juni 2011

Perkembangan Kepribadian

PENDAHULUAN


Pada hakekatnya manusia merupakan pribadi yang utuh dan memiliki sifat – sifat sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Dalam kedudukannya sebagai makhluk individu, seseorang menyadari bahwa dalam kepentingan diri pribadi baik fisik maupun non fifik. Kebutuhan diri pribadi tersebut meliputi kebutuhan fisik dan kebutuhan sosiopsikologis. Dalam kebutuhan fisiknya, manusia memerlukan kekuatan dan daya tahan tubuh serta perlndungan dalam perkembangan dan pembentukan pribadi seseorang.
Kehidupan pribadi seseorang menyangkut berbagai aspek antara lain aspek emosional, sosial psikologis dan sosial budaya, dan kemampuan intelektual yang terpadu secara integrative dengan faktor lingkungan kehidupan. Pada awal kehidupannya dalam rangka menuju pola kehidupan pribadi yang lebih mantap. Setiap individu berupaya untuk sampai dengan mengatur dan memenuhi kebutuhan serta tugasnya sehari – hari.
Kehidupan pribadi seseorang individu merupakan kehidupan yang utuh dan lengkap dan memiliki ciri kekhususan. Oleh karenanya setiap pribadi akan dengan sendirinya menampakan ciri yang khas yang berbeda dengan pribadi yang lain. Disamping itu dalam kehidupan ini diperlukan keserasian anatara kebutuhan fisik dan non fisiknya. Setiap orang perlu bernafas dengan lega, serta makan enak dan cukup, perlu kenikmatan, dan perlu keamanan berkaitan dengan itu setiap pribadi membutuhkan kemampuan untuk menguasai sikap dan emosinya serta sarana komunikasi untuk bersosialisasi. Hal ini semua akan tampak secara utuh dan lengkap dalam bentuk perilaku dan perbuatan yang mantap. Dengan demikian, masalah kehidupan pribadi merupakan bentuk inttegrasi antara fisik, sosial budaya dan psikologis.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Perkembangan Kehidupan Pribadi Sebagai Individu
1. Faktor yang mempengaruhi perkembangan pribadi
Perkembanga pribadi menyangkut perkembangan berbagai aspek, yang akan ditunjukan dalam perilaku. Perilaku seseorang yang mengambarkan perpaduan berbagai aspek itu terbentuk di dalam lingkungan. Sebagaimana diketahui, lingkungan tempat anak berkembang sangat kompleks.
Seseorang individu, pertama tumbuh dan berkembang di lingkungan keluarga. Sesuai dengan tugas keluarga dalam melaksanakan misinya sebagai penyelenggara pendidikan yang bertanggung jawab, mengutamakan pembentukan pribadi anak. Dengan demikian, faktor utama yang mempengaruhi perkembangan pribadi anak adalah kehidupan keluarga beserta berbagai aspeknya. Seperti telah diuraikan di bagian terdahulu, perkembangan anak yang menyangkut perkembangan psikofisis dipengaruhi oleh : status sosial ekonomi, filsafat hidup keluarga dan pola hidup keluarga seperti kedisplinan kepedulian terhadap kesehatan dan ketertiban termasuk ketertiban menjalankan ajaran agama.
Bahwa perkembangan kehidupan seseorang ditentukan pula oleh faktor keturunan dan lingkungan. Aliran Nativisme menyatakan bahwa seorang individu akan menjadi “orang” sebagaimana adanya yang telah ditentukan oleh kemampuan dan sifatnya yang dibawa sejak ia dilahirkan. Sedangkan aliran empirisme mengatakan sebaliknya bahwa seorang individu diibaratkan sebagai kertas/ lilin yang masih putih bersih. Ia akan menjadi “manusia” seperti yang dikehendaki oleh lingkungan. Kedua aliran itu mengambarkan bahwa faktor bakat dan pengaruh lingkungan sama – sama mepunyai pengaruh terhadap perkembangan pribadinya. Pengaruh itu akan terpadu bersama – sama saling memberi andil “menjadikan manusia sebagai manusia”. Aliran yang mengakui bahwa kedua aliran itu secara terpadu memberikan pengaruh terhadap kehidupan seseorang adalah aliran konvergensi. Proses pendidikan Indonesia menganur aliran ini, seperti dinyatakan oleh Ki Hajar Dewantara yaitu ing ngarso sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.

2. Perbedaan individu dalam perkembangan pribadi
Lingkunga kehidupan sosial budaya yang mempengaruhi perkembangan pribadi seseorang amatlah kompleks dan heterogen. Baik lingkungan alami maupun lingkungan yang diciptakan untuk maksud pembentukan pribadi anak – anak dan remaja, masing – masing memiliki ciri yang berbeda – beda. Oleh karena itu, secara singkat dapat dikatakan bahwa perkembangan pribadi setiap individu berbeda – beda pula sesuai dengan lingkungan dimana mereka dibesarkan.
Dua orang anak yang dibesarkan di dalam satu keluarga akan menunjukan sifat pribadi yang berbeda, karena hal itu ditentukan oleh sebagaimana mereka masing – masing berinteraksi dan mengintegrasikan dirinya dengan lingkungannya.

3. Pengaruh perkembangan kehidupan Pribadi terhadap tingkah laku
Kehidupan merupakan rangkaian yang berkesinambungan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Keadaan kehidupan sekarang dipengaruhi oleh keadaan sebelumnya, dan keadaan yang akan daang banyak ditentukan oleh keadaan kehidupan saat ini. Dengan demikian, tingkah laku seseorang juga dipengaruhi oleh hasil proses perkembangan kehidupan sebelumnya dan dalam perjalanannya berintegrasi dengan kejadian – kejadian saat sekarang.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa jika sejak awal perkembangan kehidupan pribadi terbentuk secara terpadu dan harmonis, maka dapat diharapkan tingkah laku yang merupakan pengejawantahan berbagai aspek pribadi itu aka baik. Kehidupa pribadi yang mantap memungkinkan seorang anak akan berperilaku mantap, yaitu mampu menghadapi dan memecahkan berbagai permasalahan dengan pengembalian emosi secara matang, tertib, disiplin dan penuh tanggung jawab.

4. Upaya pengembangan kehidupan pribadi
Kehidupan pribadi yang merupakan ragkaian proses pertumbuhan dan perkembangan, perlu dipersiapkan dengan baik untuk itu p[erlu dilakukan pembiasaan dalam hal :
1) Hidup sehat dan teratur serta pemanfaatan waktu secara baik. Pengenalan dan pemahaman nilai dan moral yang berlaku di dalam kehidupan perlu ditanamkan secara benar.
2) Mengerjakan tugas dan perkembangan praktis sehari – hari secara mandiri dengan penuh tanggung jawab.
3) Hidup bermasyarakat dengan melakukan pergaulan dengan sesama, terutama dengan teman sebaya. Menunjukan gaya dan pola kehidupan yang baik sesuai dengan kultur yang baik dan dianut oleh masyarakat.
4) Cara – cara pemecahan masalah yang dihadapi. Menunjukan dan melatih cara merespon berbagai maslaah yang dihadapi.
5) Mengikuti aturan kehidupan keluarga dengan penuh tanggung jawab dan disiplin.
6) Melakukan peran dan tanggung jawab dalam kehidupan berkeluarga.
Didalam keluarga perlu dikembangkan dalam kehidupan berkeluarga dan keteladanan.
Disamping perlu diciptakan suasana keteladanan oleh pihak – pihak yang berwenang, seperti orang tua di dalam keluarga, guru di sekolah, dan tokoh masyarakat dalam kehidupan sosial. Dalam suasana ini yang perlu ditonjolkan antara lain adalah sifat sportif dan kejujuran, berjuang keras dengan berpengang pada prinsip yang maton (dapat dipercaya).

B. Macam Teori Tipologi Kepribadian Manusia
1. Teori Hippocrates – Gelenus
Teori ini menganggap bahwa didalam tubuh manusia terdapat empat unsur pokok, seperti pada alam semesta beserta isinya yaitu tanah, air, udara dan api, masing – masing mendukung sifat tertentu, yaitu tanah mendukung sifat kering, air mendukung sifat basah, udara mendukung sifat dingin dan api mendukung sifat panas, maka Hippocrates (460 – 370) berpendapat, bahwa juga di dalam tubuh manusia terdapat sifat – sifat tersebut yang didukung cairan – cairan yang ada di dalam tubuh yaitu :
 Sifat kering didukung oleh Cholc
 Sifat basah didukung oleh Melanchole
 Sifat dingin didukung oleh Phlegma
 Sifat panas didukung oleh Sanguis
Sifat kejiwaan yang khas itulah yang adanya tergantung kepada dominasi cairan dalam tubuh itu oleh Gelenus disebut temperamental.
2. Tipologi Mazhab Itali dan Mazhab Perancis
a. Tipologi Mazhab Itali
Berdaarkan atas data – data yang diperoleh oleh DeGiovani, serta hokum deformasi yang dirumuskan oleh DeGiovani, Viola dalam penyelidikan – penyelidikannya menemukan, bahwa ada tiga macam tipe manusia berdasarkan atas keadaan tubuhnya yaitu :
1. Microsplanchnis : ukuran – ukuran mendatarnya relative dominant, sehingga orangnya kelihatan tinggi jangkung.
2. Macrosplanchnis : ukuran – ukuran mendatarnya relative dominant, sehingga orangnya kelihatan pendek gemuk.
3. Normosplanchnis : ukuran – ukuran menegak dan mendatarnya seimbang, sehingga orang kelihatan seimbang. Bermacam – macam bentuk tubuh yang demkian itu beralas pada keturunan.
b. Tipologi Mazhab Perancis
Mazhab Perancis yang dipimpin oleh Sigaud berpendapat, bahwa keadaan serta bentuk tubuh manusia serta kelainan – kelainannya itu pada pokoknya ditentukan oleh sekitar atau lingkungan yaitu :
1) Ada lingkungan yang berwujud udara ynag menjadi sumber reaksi resporatoris
2) Ada sekitar yang berwujud makan – makanan yang menjadi sumber reaksi – reaksi digestif.
3) Ada lingkungan yang berwujud keadaan – keadaan alam yang menjadi sumber reaksi – reaksi Muskuler.
4) Ada lingkungan yang berwujud keadaan sosial yang menimbulkan reaksi – reaksi cerebral.
3. Tipologi Kretschmer
a. Tipe – tipe manusia menurut keadaan jasmaninya
Kretschmer menggolong – golongkan atas dasar bentuk tubuhnya menjadi empat :
1) Tipe piknis
Sifat – sifat khas tipe ini ialah:
 Badan agak pendek
 Dada membulat, perut besar, bahu tidak lebar
 Leher pendek dan kuat
 Lengan dan kaki lemah
 Kepala agak “merosot” ke muka diantara kedua bahu, sehingga bagian atas dari tulang punggung kelihatan sedikit melengkung.
 Banyak lemak, sehingga urat – urat dan tulang – tulang tak kelihatan nyata tipe ini memperoleh bentuknya yang nyata setelah orang berumur 40 tahun.
2) Tipe Leptosom
Orang yang bertipe leptosom ukuran – ukuran menegaknya lebih dari keadaan biasa, sehingga prangnya kelihatan tinggi jangkung, sifat – sifat khas tipe ini ialah :
 Badan langsing/ kurus, jangkung
 Perut kecil, bahu sempit
 Lengan dan kaki kurus
 Tengkorak agak kecil, tulang – tulang di bagian muka kelihatan jelas.
 Buka bulat telur
 Berat relative kurang.

3) Tipe Atletis
Pada orang yang bertipe atletis ukuran – ukuran tubuh yang menegak dan mendatar dalam perbandingan yang seimbang, sehingga tubuh kelihatan selaras, tipe mini dapat dipandang sebagai sintesis dari tipe piknis dan tipe leptoson. Sifat – sifat khas tipe ini ialah :
 Tulang – tulang serta otot dan kulit kuat
 Badan kokoh dan tegap
 Tinggi cukupan
 Bahu lebar dan kuat
 Perut kuat
 Panggul dan kaki kuat, dalam perbandingan dengan bahu dan kelihatan agak kecil
 Tengkorak cukup besar dan kuar, kepala dan leher tagak
 Muka bulat telur, lebih pendek dari tipe leptosom
4) Tipe Displastis
Tipe ini merupakan penyimpangan dari ketiga tipe yang telah dikemukakan itu, karena tidak memiliki ciri – ciri yang kas menurut tipe – tipe tersebut. Bermacam – macam bagian yang seolah – olah bertentangan sau sama lain ada bersama – sama. Kretschmer sendiri menganggap tipe displastis ini menyimpang dari konstitusi normal.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bahwa perkembangan kehidupan seseorang ditentukan pula oleh faktor keturunan dan lingkungan. bahwa didalam tubuh manusia terdapat empat unsur pokok, seperti pada alam semesta beserta isinya yaitu tanah, air, udara dan api, masing – masing mendukung sifat tertentu, yaitu tanah mendukung sifat kering, air mendukung sifat basah, udara mendukung sifat dingin dan api mendukung sifat panas, maka Hippocrates (460 – 370) berpendapat, bahwa juga di dalam tubuh manusia terdapat sifat – sifat tersebut yang didukung cairan – cairan yang ada di dalam tubuh yaitu :
 Sifat kering didukung oleh Cholc
 Sifat basah didukung oleh Melanchole
 Sifat dingin didukung oleh Phlegma
 Sifat panas didukung oleh Sanguis
Sifat kejiwaan yang khas itulah yang adanya tergantung kepada dominasi cairan dalam tubuh itu oleh Gelenus disebut temperamental.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa jika sejak awal perkembangan kehidupan pribadi terbentuk secara terpadu dan harmonis, maka dapat diharapkan tingkah laku yang merupakan pengejawantahan berbagai aspek pribadi itu akan baik.
B. Kritik dan Saran
Kami sadar dalam penulisan masih banyak kekurang, maka bagi pembaca mohon kritik dan sarannya agar dapat menyerpurnakan serta menambah wawasan kita.


DAFTAR PUSTAKA

Adler, A. Understanding Human Nature (Terj. Berram Walfe) New York : Permabook – Greenberg, 1949
Dra. Hj. Siti Hartinah D.S., M.M. (2008). Pengembangan Peserta Didik. PT. Rafika Aditama.
Roback, A.A. The Psychology Of Character. London : Routledge Dan kegan Paul, 1952
Sheldon, W.H. The Varieties Of Temperament : a Pschology Of Constutional Difference, E. Lebensformen. Leipzig: 1925.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar